Tuesday, 15 December 2015

PENDATAAN KJP SDN GROGOL SELATAN 05 PAGI


Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Sekolah SDN Grogol Selatan 05 Pagi dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia








Kelas               : LF53
Dosen              : D1812- Rina Patriana Chairiyani S.S., M.Pd 
Waktu              : Senin, 15 Oktober 2015
Pukul               : 09.00 – 12.00 ( 180 menit )
Lokasi              : SDN Grogol Selatan 05 Pagi
                          Jl. Kubur Islam Rt.012 Rw.01 Grogol Selatan, Kebayoran Lama


Tim yang Hadir
Ketua              :  Risma Fitrianah        1701357121
Anggota          :
1.      Ari Satriawan                          1701363566
      2.      Bintang Permatasari                 1701339541
3.      Cindy Melinda                    1701353003
4.      Isnani Rahmatullah                  1701308624
5.      Maya Kurnia                            1701350834
6.      Rifkah Tiara Kusumah            1701295590
7.      Ulfa Akhyara                           1701304582

*Seluruh anggota hadir.

 

Identitas sekolah ada pada papan ucapan selamat datang diatas. Nama anggota nya dari sebelah kanan yaitu Bintang Permatasari, Risma Fitrianah (Ketua), Rifkah Tiara Kusumah, Isnani Rahmatullah, Cindy Melinda, Kepala Sekolah SDN GROGOL SELATAN 05 Pagi, Pihak TU Sekolah, Ulfa Akhyara, dan Maya Kurnia.

ISI
Teori Deontologi (Duty-Based Ethics) merupakan salah satu dari teori-teori etika. Etika yang berdasarkan pada kewajiban biasa disebut dengan etika deontologi yang dikembangkan oleh Emanuel Kant. Suatu model dengan pendekatan deontologi terhadap moralitas, yang menekankan pada prinsip kewajiban. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut etika deontologi karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan dan perbuatan yang lainnya dilarang. Ini berarti yang menjadi dasar baik buruknya adalah kewajiban. Kewajiban merupakan satu-satunya prinsip yang mengkategorikan suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan yang baik. Menurut Kant, suatu perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan atau dengan kata lain jika dilakukan dengan kewajiban. Jadi dalam melaksanakan tugas CB : Professional Development dalam kegiatan pendataan dan validasi realisasi KJP sesuai dengan teori Deontologi (Duty-Based Ethics) karena merupakan kewajiban yang harus kami laksanakan sesuai dengan  ketentuan yang diberikan oleh TFI dan Dinas Pendidikan. Teori deontologi yang kami jalankan antara lain mengenakan almamater dan membawa ID Binusian selama kegiatan berlangsung, kami berkewajiban menjaga sikap dan mengenakan pakaian sopan dan rapi. Dengan kata lain kami berkewajiban menjaga nama baik Universitas Bina Nusantara.
Persiapan yang kami lakukan sebelum menjalankan tugas kegiatan Pendataan Realisasi Kartu Jakarta Pintar, kami mengumpulkan dokumen yang harus dibawa pada saat kegiatan berlangsung yang telah ditentukan oleh TFI, dokumen tersebut antara lain:
- Data Penerima KJP
- Data 8355
- Data Verivikasi 8355
- Validasi Pendidikan
- Instrumen KJP Siswa
- Instrumen KJP Sekolah
- Form Evaluasi Kegiatan

Setelah semua dokumen  terkumpul  secara  lengkap dan kami telah mengetahui bahwa status sekolah yang kami pilih telah diterima. Maka keesokan harinya kami bersama-sama untuk melakukan survey ke sekolah dan meminta izin kepada pihak sekolah untuk  menjalankan tugas kegiatan tersebut. Setelah kami mendapatkan izin, lalu kami menyesuaikan jadwal kegiatan pendataan KJP yang akan dilakukan. Pada saat survey dan selama melaksanakan kegiatan,  kami menggunakan almamater dan membawa kartu mahasiswa atau flazz card sebagai identitas.
Dalam melakukan kegiatan Pendataan KJP di SDN Grogol Selatan 05 Pagi kami menggunakan metode wawancara langsung kepada siswa-siswi sesuai dengan pertanyaan yang ada di dalam form instrumen KJP siswa. Kami melakukan wawancara dengan santai dan membacakan pertanyaan dengan bahasa sehari-hari yang jelas serta mudah dimengerti oleh siswa-siswi supaya mereka tidak merasa takut. Hal Positif yang dapat kami ambil dari kegiatan ini adalah dapat mengetahui mengenai kegunaan KJP dan dalam kegiatan kami merasa senang dapat mengenal guru-guru dan siswa-siswi sekolah. Hal negatif atau kurang baik dari kegiatan adalah siswa-siswi sulit memahami pertanyaan yang kami ajukan.

Pengukuran Kinerja
Survey Eksternal
Hasil survey yang kami dapat dari kegiatan dan Ibu Sri Rahayu Puji Astuti sebagai kepala sekolah, guru dan staff TU bahwa sebelum diberikan KJP kepada siswa-siswi pihak sekolah sebelumnya telah melakukan survey ke setiap rumah dan orang tua siswa-siswi yang menerima KJP. Kepala sekolah dan guru pun mensosialisasikan mengenai KJP. Saat mengurus KJP tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh orang tua siswa yang menerima KJP. Siswa-siswi SD banyak yang tidak mengetahui bahwa KJP dapat digunakan untuk membayar tarif transportasi Trans Jakarta. Seluruh siswa-siswi yang mendapat KJP menjawab bahwa KJP sangat membantu untuk membeli barang keperluan sekolah. Dan setiap orang tua murid yang menggunakan KJP, mereka mengumpulkan struk belanja lalu diserahkan kepada pihak sekolah sesuai waktu pengumpulan yang ditentukan. Berikut beberapa struk yang kami dapatkan:









Survey Internal
ü  Disiplin Waktu
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, kelompok kami bersepakat tiba di Sekolah SD sejam sebelum waktu pendataan dimulai. Sehingga diantara dari kami tidak ada yang datang terlambat.
ü  Ide-ide yang disampaikan
Setiap anggota kelompok menyampaikan ide-ide dalam kegiatan pendataan Kartu Jakarta Pintar supaya kami mengerjakannya dengan cepat dan tepat.
ü  Penerapan dilapangan
Dalam menjalankan pendataan Kartu Jakarta Pintar, setiap anggota kelompok memiliki tugas untuk mewawancarai setiap siswa-siswi, agar pendataan berlangsung dengan cepat dan menghemat waktu.
ü  Inisiatif
Dalam mewawancarai siswa-siswi mengenai  Kartu Jakarta Pintar, karena bahasa yang ada didalam form pertanyaan menggunakan bahasa baku sehingga banyak siswa-siswi yang tidak memahami bahasa tersebut, maka kami bersepakat untuk bertanya dengan bahasa yang mudah dipahami agar siswa-siswi dapat mengisi jawaban dengan benar.
ü  Sikap (Etika berbicara, Sopan santun)
Sikap anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan kepada Kepala Sekolah, Guru, Wali Murid dan staff sekolah lainnya. Kami dalam bertutur kata dan  bersikap dengan sopan agar menjaga nama baik pribadi kami sendiri dan nama baik Universitas Bina Nusantara dan TFI.


Form Evaluasi Kegiatan






PENUTUP
                   Hasil dari kegiatan yang telah kami laksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, kami menjadi lebih mengetahui mengenai manfaat dan kegunaan KJP secara jelas mulai dari pendaftarannya hingga mendapatkan KJP. Hasil data yang kami dapatkan dari wawancara setiap siswa-siswi sesuai dengan data yang ada setelah dicocokan.
                   Kesimpulan yang dapat kami dapatkan dari kegiatan ini adalah dalam melaksanakan pendataan kami harus melakukannya dengan teliti, karena apabila kami tidak teliti dalam melaksanakannya dapat merugikan orang lain, sebab pendataan ini menyangkut dengan rejeki siswa-siswi yang mendapat KJP. Selain itu keterampilan kami dalam berbahasa juga sangat dibutuhkan agar para siswa-siswi yang mendapat KJP mudah mengerti dan memahami untuk menjawab pertanyaan yang disediakan. Selain sikap ketelitian dan keterampilan, kami juga membutuhkan sikap kejujuran dari seluruh siswa-siswi yang mendapat KJP supaya data yang kami dapatkan jelas dan akurat. Banyak pelajaran yang kami dapatkan setelah melakukan kegiatan ini, terutama rasa bersyukur yang kami alami selama kegiatan berlangsung karena kami secara tidak langsung mengetahui dan dapat merasakan siswa-siswi yang mendapatkan KJP. Dengan ini, kami bangga maupun senang dalam menjalankan tugas kegiatan sosial ini karena kami telah membantu program kegiatan Dinas Pendidikan dalam verivikasi data KJP. Dan kami sangat mendukung program pemerintah unuk meningkatkan pendidikan Indonesia supaya lebih maju dan semua warga Indonesia dapat bersekolah.
                   Dalam melaksanakan setiap tugas dan kegiatan, kita harus melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung jawab dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Bersikap dengan sopan santun dan menghormati orang lain.
                   Dalam kegiatan ini, kami dibantu oleh Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan Petugas TU. Anggota kelompok kami berjumlah 8 orang dan peserta siswa-siswi yang kami pilih sebanyak 30 murid sesuai dengan ketentuan TFI.

No comments:

Post a Comment