

Kelas : LF53
Dosen : D1812- Rina Patriana Chairiyani
S.S., M.Pd
Waktu : Senin, 15 Oktober
2015
Pukul : 09.00 – 12.00 ( 180 menit )
Lokasi :
SDN Grogol Selatan 05 Pagi
Jl. Kubur Islam Rt.012 Rw.01 Grogol Selatan,
Kebayoran Lama
Tim yang Hadir
Ketua : Risma Fitrianah 1701357121
Anggota :
1. Ari
Satriawan 1701363566
2. Bintang
Permatasari 1701339541
3. Cindy
Melinda 1701353003
4. Isnani
Rahmatullah 1701308624
5. Maya
Kurnia 1701350834
6. Rifkah
Tiara Kusumah 1701295590
7. Ulfa
Akhyara 1701304582
*Seluruh
anggota hadir.
Identitas sekolah ada
pada papan ucapan selamat datang diatas. Nama anggota nya dari sebelah kanan
yaitu Bintang Permatasari, Risma Fitrianah (Ketua), Rifkah Tiara Kusumah,
Isnani Rahmatullah, Cindy Melinda, Kepala Sekolah SDN GROGOL SELATAN 05 Pagi,
Pihak TU Sekolah, Ulfa Akhyara, dan Maya Kurnia.
ISI
Teori
Deontologi (Duty-Based Ethics) merupakan salah satu dari teori-teori etika.
Etika yang berdasarkan pada kewajiban biasa disebut dengan etika deontologi
yang dikembangkan oleh Emanuel Kant. Suatu model dengan pendekatan
deontologi terhadap moralitas, yang menekankan pada prinsip kewajiban. Suatu
perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut etika deontologi karena
perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan dan perbuatan yang lainnya
dilarang. Ini berarti yang menjadi dasar baik buruknya adalah kewajiban.
Kewajiban merupakan satu-satunya prinsip yang mengkategorikan suatu perbuatan
diakui sebagai perbuatan yang baik. Menurut Kant, suatu perbuatan adalah baik
jika dilakukan karena harus dilakukan atau dengan kata lain jika dilakukan
dengan kewajiban. Jadi dalam melaksanakan tugas CB : Professional
Development dalam kegiatan pendataan dan validasi realisasi KJP sesuai dengan
teori Deontologi (Duty-Based Ethics) karena merupakan kewajiban yang harus kami
laksanakan sesuai dengan ketentuan yang
diberikan oleh TFI dan Dinas Pendidikan. Teori deontologi yang kami jalankan
antara lain mengenakan almamater dan membawa ID Binusian selama kegiatan
berlangsung, kami berkewajiban menjaga sikap dan mengenakan pakaian sopan dan
rapi. Dengan kata lain kami berkewajiban menjaga nama baik Universitas Bina
Nusantara.
Persiapan yang kami lakukan sebelum
menjalankan tugas kegiatan Pendataan Realisasi Kartu Jakarta Pintar, kami
mengumpulkan dokumen yang harus dibawa pada saat kegiatan berlangsung yang
telah ditentukan oleh TFI, dokumen tersebut antara lain:
-
Data Penerima KJP
-
Data 8355
-
Data Verivikasi
8355
-
Validasi Pendidikan
-
Instrumen KJP Siswa
-
Instrumen KJP Sekolah
-
Form Evaluasi Kegiatan
Setelah
semua dokumen terkumpul secara
lengkap dan kami telah mengetahui bahwa status sekolah yang kami pilih
telah diterima. Maka keesokan
harinya kami bersama-sama untuk melakukan survey ke sekolah dan meminta izin
kepada pihak sekolah untuk menjalankan
tugas kegiatan tersebut. Setelah kami mendapatkan izin, lalu kami menyesuaikan
jadwal kegiatan pendataan KJP yang akan dilakukan. Pada saat survey dan selama melaksanakan
kegiatan, kami menggunakan almamater dan
membawa kartu mahasiswa atau flazz card sebagai identitas.
Dalam melakukan kegiatan Pendataan KJP
di SDN Grogol Selatan 05 Pagi kami menggunakan metode wawancara langsung kepada
siswa-siswi sesuai dengan pertanyaan yang ada di dalam form instrumen KJP
siswa. Kami
melakukan wawancara dengan
santai dan membacakan pertanyaan dengan bahasa sehari-hari yang jelas serta mudah
dimengerti oleh siswa-siswi supaya mereka tidak merasa takut. Hal Positif yang
dapat kami ambil dari kegiatan ini adalah dapat mengetahui mengenai kegunaan
KJP dan dalam kegiatan kami merasa senang dapat mengenal guru-guru dan
siswa-siswi sekolah. Hal negatif atau kurang baik dari kegiatan adalah
siswa-siswi sulit memahami pertanyaan yang kami ajukan.
Pengukuran
Kinerja
Survey Eksternal
Hasil
survey yang kami dapat dari kegiatan dan Ibu Sri Rahayu Puji Astuti sebagai kepala
sekolah, guru dan staff TU bahwa sebelum diberikan KJP kepada siswa-siswi pihak
sekolah sebelumnya telah melakukan survey ke setiap rumah dan orang tua
siswa-siswi yang menerima KJP. Kepala sekolah dan guru pun mensosialisasikan mengenai
KJP. Saat mengurus KJP tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh orang tua siswa
yang menerima KJP. Siswa-siswi SD banyak yang tidak mengetahui bahwa KJP dapat
digunakan untuk membayar tarif transportasi Trans Jakarta. Seluruh siswa-siswi
yang mendapat KJP menjawab bahwa KJP sangat membantu untuk membeli barang
keperluan sekolah. Dan setiap
orang tua murid yang
menggunakan KJP, mereka mengumpulkan struk belanja lalu diserahkan kepada pihak
sekolah sesuai waktu
pengumpulan yang ditentukan. Berikut beberapa
struk yang kami dapatkan:
Survey Internal
ü Disiplin
Waktu
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, kelompok kami bersepakat tiba di Sekolah SD sejam
sebelum waktu pendataan dimulai. Sehingga diantara dari kami tidak ada yang
datang terlambat.
ü Ide-ide
yang disampaikan
Setiap
anggota kelompok menyampaikan ide-ide dalam kegiatan pendataan Kartu Jakarta
Pintar supaya kami mengerjakannya dengan cepat dan tepat.
ü Penerapan
dilapangan
Dalam
menjalankan pendataan Kartu Jakarta Pintar, setiap anggota kelompok memiliki
tugas untuk mewawancarai setiap siswa-siswi, agar pendataan berlangsung dengan
cepat dan menghemat waktu.
ü Inisiatif
Dalam
mewawancarai siswa-siswi mengenai Kartu
Jakarta Pintar, karena bahasa yang ada didalam form pertanyaan menggunakan
bahasa baku sehingga banyak siswa-siswi yang tidak memahami bahasa tersebut,
maka kami bersepakat untuk bertanya dengan bahasa yang mudah dipahami agar siswa-siswi
dapat mengisi jawaban dengan benar.
ü Sikap
(Etika berbicara, Sopan
santun)
Sikap
anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan kepada Kepala
Sekolah, Guru, Wali Murid dan staff sekolah lainnya. Kami dalam bertutur kata
dan bersikap dengan sopan agar menjaga
nama baik pribadi kami sendiri dan nama baik Universitas Bina Nusantara dan
TFI.
Form Evaluasi
Kegiatan
PENUTUP
Hasil
dari kegiatan yang telah kami laksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku, kami menjadi lebih mengetahui mengenai manfaat dan kegunaan KJP secara
jelas mulai dari pendaftarannya hingga mendapatkan KJP. Hasil data yang kami
dapatkan dari wawancara setiap siswa-siswi sesuai dengan data yang ada setelah
dicocokan.
Kesimpulan yang dapat kami
dapatkan dari kegiatan ini adalah dalam melaksanakan pendataan kami harus
melakukannya dengan teliti, karena apabila kami tidak teliti dalam
melaksanakannya dapat merugikan orang lain, sebab pendataan ini menyangkut
dengan rejeki siswa-siswi yang mendapat KJP. Selain itu keterampilan kami dalam
berbahasa juga sangat dibutuhkan agar para siswa-siswi yang mendapat KJP mudah
mengerti dan memahami untuk menjawab pertanyaan yang disediakan. Selain sikap
ketelitian dan keterampilan, kami juga membutuhkan sikap kejujuran dari seluruh
siswa-siswi yang mendapat KJP supaya data yang kami dapatkan jelas dan akurat. Banyak
pelajaran yang kami dapatkan setelah melakukan kegiatan ini, terutama rasa
bersyukur yang kami alami selama kegiatan berlangsung karena kami secara tidak
langsung mengetahui dan dapat merasakan siswa-siswi yang mendapatkan KJP.
Dengan ini, kami bangga maupun senang dalam menjalankan tugas kegiatan sosial
ini karena kami telah membantu program kegiatan Dinas Pendidikan dalam
verivikasi data KJP. Dan kami sangat mendukung program pemerintah unuk
meningkatkan pendidikan Indonesia supaya lebih maju dan semua warga Indonesia
dapat bersekolah.
Dalam melaksanakan setiap
tugas dan kegiatan, kita harus melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung jawab
dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan agar kegiatan tersebut berjalan dengan
lancar. Bersikap dengan sopan santun dan menghormati orang lain.
Dalam kegiatan ini, kami
dibantu oleh Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan Petugas TU. Anggota kelompok kami
berjumlah 8 orang
dan peserta siswa-siswi yang kami pilih
sebanyak 30 murid
sesuai dengan ketentuan TFI.
No comments:
Post a Comment