Tuesday, 15 December 2015

PENDATAAN KJP SMP NEGERI 48 JAKARTA




Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Sekolah SMP Negeri 48 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia





 
 
Kelas               : LF53
Dosen              : D1812- Rina Patriana Chairiyani S.S., M.Pd
Waktu             : Senin , 02 November 2015
Pukul               : 09.00 – 11.00
Lokasi             : SMP Negeri 48 Jakarta
                          JL. Kebayoran Lama No. 192, Cipulir, Jakarta Selatan



Tim yang Hadir
Ketua              : Risma Fitrianah         1701357121
Anggota          :
1.      Ari Satriawan                          1701363566
2.      Bintang Permatasari                1701339541
3.      Cindy Melinda                        1701353003
4.      Isnani Rahmatullah                 1701308624
5.      Maya Kurnia                           1701350834
6.      Rifkah Tiara Kusumah            1701295590
7.      Ulfa Akhyara                          1701304582

* Tidak ada anggota yang tidak hadir

ISI
Beberapa Teori Etika
1.      Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari kata bahasa Latin “utilis”yang berarti bermanfaat. Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat bagi dirinya dan orang yang berada di lingkungan sekitar. Dalam hal ini kegiatan yang kami lakukan yaitu pendataan dan validasi realisasi KJP di SMP Negeri 48 Jakarta merupakan kegiatan etis yang mendatangkan atau memberikan manfaat bagi Sekolah, Kampus Bina Nusantara dan TFI yang merupakan perantara bagi kami karena TFI yang akan memberikan hasil pendataan tersebut kepada pemerintah.

Text Box:        Ari – Isnani – Rifkah – Ulfa – Cindy – Maya – Risma – Bintang


2.      Duty – Based Ethics
Etika yang berdasar pada kewajiban biasa disebut juga dengan etika deontologi (duty – based ethics). Yang berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut etika deontologi karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan. Ini berarti bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban. Merupakan kewajiban bagi kami untuk melakukan pendataan dan validasi realisasi KJP di sekolah yang sesuai dengan tugas dan ketentuan yang diberikan oleh TFI kepada kami.

3.      Teori Hak (Rights – Based Ethics)
Hak berkaitan dengan kewajiaban atau dapat dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang logam yang sama. Kewajiban satu orang biasanya serentak berarti juga hak dari orang lain. Dalam teori ini kami melakukan pendataan untuk memastikan kebenaran atas Kartu Jakarta Pintar yang diberikan pada siswa/i yang diberikan oleh Pemerintah, apakah Kartu Jakarta Pintar sudah diberikan dengan orang yang tepat sesuai syarat yang ada. Apakah KJP sudah siswa/i terima dengan sepenuh hak mereka yang seharusnya mereka terima dan apakah KJP digunakan dengan baik dan bijak sesuai peraturan yang berlaku. Merupakan hak bagi siswa/i yang tidak mampu sesuai dengan kriteria yang diberikan untuk menerima Kartu Jakarta Pintar, dan merupakan hak bagi kami mendata kebenaran tersebut untuk dilaporkan kepada Pemerintah.

4.      Teori Keutamaan
- Kejujuran
Diperlukan kejujuran bagi semua pihak, baik pihak kami dalam melakukan pendataan harus sesuai dengan jawaban dari siswa/i yang diwawancara maupun pihak siswa/i yang mendapatkan KJP harus menjawab dengan jujur saat diwawancara sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

- Fairness (sikap yang wajar)
Dalam melakukan pendataan ke sekolah kami harus bersikap wajar dan adil dengan semua siswa/i. Dan kami harus bersikap wajar di sekolah dengan tidak membedakan siswa yang mendapatkan KJP dengan yang tidak.

- Kepercayaan
Kami harus memberikan kepercayaan kepada pihak sekolah maupun siswa/i di sekolah tersebut, kepercayaan bahwa kami melakukan tugas yang akan mendatangkan manfaat dan kebenaran yang sesuai dengan ketentuan yang TFI berikan kepada kami.

- Keuletan
Kami melakukan tugas ini untuk kebaikan dan manfaat bagi semua pihak, sehingga kami melakukannya dengan bertahan menghadapi situasi apapun. Kami menghadapi situasi sulit maupun tidak yang beresiko kecil ataupun besar dengan bersama –sama tim kami yang semua ikut turun ke lapangan.



Persiapan yang  dilakukan

Sebelum menjalankan tugas untuk kegiatan pendataan realisasi Kartu Jakarta Pintar, terlebih dahulu kami mempersiapkan seluruh anggota beserta dokumen yang  ditentukan oleh TFI. Dokumen tersebut berguna untuk melengkapi persyaratan pendataan siswa/i SMP Negri 48 Jakarta. Dokumen tersebut antara lain :
·         Data Penerima KJP
·         Instrumen KJP Siswa
·         Instrumen KJP Sekolah
·         Data 8355
·         Data Verifikas 8355
·         Validasi Pendidikan
·         Formulir Evaluasi Kegiatan
Setelah kami menerima dokumen yang diberikan TFI, kami mencari informasi tentang sekolah yang telah ditentukan. Setelah mengetahui lokasi sekolah, kami mengatur jadwal agar bersama-sama datang ke sekolah tersebut untuk melakukan survey dan meminta izin kepada pihak sekolah untuk menjalankan tugas kegiatan tersebut. Setelah mendapatkan izin, kami pun kembali mengatur jadwal kegiatan pendataan.

Saat hari pendataan KJP di SMP Negri 48 Jakarta dimulai, kami memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menjelaskan maksud dan tujuan dari pendataan kemudian bagaimana cara mengisi pendataan tersebut, kemudian memberikan kertas pendataan beserta alat tulis. Dalam proses pengisian data tersebut, kami juga membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengisi kuisioner.

Dalam kegiatan pendataan ini, banyak hal positif yang didapat seperti menambah wawasan dan sosialisasi yang dilakukan kepada guru dan murid serta belajar untuk kompak dalam kelompok dan yang lebih penting adalah mengetahui apa manfaat dari adanya Kartu Jakarta Pintar dalam kehidupan para siswa. Selama proses survey dan kegiatan, tak lupa kami mengenakan pakaian rapi dan sopan beserta almamater dan menggunakan kartu mahasiswa Binusian flazz card sebagai identitas. Selain itu, hal yang kurang baik dan yang harus di perbaiki adalah masih ada rasa canggung atau kurang percaya diri dalam berkomunikasi kepada guru dan siswa/i saat awal pertemuan.




Pengukuran Kinerja


1.      Survey Eksternal
Hasil survey yang telah kami lakukan terhadap SMP Negeri 48 Jakarta tidaklah sulit, karena dari awal kami meminta izin untuk mendapatkan data, kami sudah disambut baik oleh pihak sekolah. Selain itu, kami diberi fasilitas yang memadai seperti ruang tunggu dan kelas khusus untuk melakukan pendataan. Dalam kegiatan ini kami juga mendapat informasi dari dari sekolah bahwa sebelumnya sekolah juga telah melakukan survey ke setiap rumah dan orang tua siswa/i yang menerima KJP.

 
2.      Survey Internal

-          Disiplin waktu
Dalam beberapa hari kegiatan ini tidak ada satupun anggota yang datang terlambat sesuai dengan kesepakatan bersama.

-          Ide-ide yang disampaikan
Seluruh anggota menyampaikan pendapat masing-masing dan saling memahami maksud dan tujuannya, serta mendiskusikan kembali agar kegiatan pendataan berjalan dengan  lancar.

-          Penerapan dilapangan
Dalam kegiatan ini semua anggota ikut berpartisipasi untuk masuk kedalam kelas untuk memberikan kertas pendataan dan bantuan kepada siswa/i yang mengalami kesulitan. Setelah mendata, kami melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan.

-          Inisiatif
Selama kegiatan pendataan berlangsung, ada beberapa siswa yang tidak memahami maksud dari pertanyaan yang diberikan, dan kami berinisiatif untuk menjelaskan maksud pertanyaan dengan kata-kata yang mudah dipahami.

-          Sikap (Etika berbicara, sopan santun)
Semua anggota telah berusaha untuk bersikap baik dalam berbicara maupun penampilan dan harus memberikan kepercayaan kepada pihak sekolah maupun siswa/i di sekolah tersebut, kepercayaan bahwa kami melakukan tugas yang akan mendatangkan manfaat dan kebenaran yang sesuai dengan ketentuan yang TFI berikan kepada kami.




PENUTUP

Dari hasil kegiatan yang telah kami lakukan, seluruh dokumen yang diberikan oleh TFI baik nama, jumlah siswa dan data-data lain sesuai dengan hasil wawancara kami terhadap pihak tata usaha.
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari kegiatan ini bahwa untuk menyelesaikan pendataan perlu adanya kerja sama yang baik antara kelomok maupun kepada pihak sekolah, kesabaran dan ketelitian juga dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan semua pihak dalam program pendataan ini. Selain itu, komunikasi yang baik juga sangat diperlukan baik kepada guru maupun siswa/i SMP Negeri 48 Jakarta. Dalam kegiatan ini banyak manfaat yang telah kami dapat seperti mengetahui seberapa penting program Kartu Jakarta Pintar ini berguna bagi siswa/i dan sudah sejauh mana mereka memanfaatkannya. Kami sangat senang dan bangga terhadap program KJP yang telah diberikan dan sangat mendukung karena banyak pihak yang terbantu. Dengan ini kami juga merasa bangga telah membantu program kegiatan Dinas Pendidikan dalam verivikasi data KJP ini.
Dengan adanya kegiatan ini, kita juga harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti bertanggung jawab terhadap kepercayaan  yang telah diberikan untuk menyelesaikan tugas dan lebih menghargai pendapat satu sama lain.
Informasi jumlah peserta dalam kegiatan ini diantaranya adalah Kepala Sekolah, Wali Kelas, Petugas TU, 30 peserta siswa/i SMP Negeri 48 Jakarta, dan anggota kelompok kami yang berjumlah 8 orang.

No comments:

Post a Comment